Kenapa Istri Enggan Tinggal Bersama Keluarga Suami?
Begitu menikah, Tempat yang paling di idamkan pasangan suami istri yaitu rumah sebagai kawasan tinggal yang mandiri, jauh dari campur tangan dari pihak luar, termasuk orang tua. dalam beberapa kasus memang sering terjadi ketidakharmonisan antara menantu dan mertua.
eksklusif memiliki rumah pribadi mungkin bukan sesuatu yang mudah, bahkan sekedar menyewa pun. Tidak selalu sebab faktor dana yang kadang teramat besar, tapi kadang orang bau tanah menginginkan anaknya yang gres saja menikah tetap tinggal serumah denganya bersama menantu. Seakan tak percaya dengan kemampuan sang anak untuk mandiri. Meski tidak jarang harapan tersebut yang sering menyebabkan campur tangan, berangkat dari rasa sayang dan ingin membantu.
Baca: Sesalah Salahnya Perempuan, Lelaki tak Berhak Membentak Bahkan Sampai Memukulnya
Kalau kemudian pasangan suami istri anyar tersebut tinggal di rumah orang bau tanah pihak istri tidak terlalu menjadi masalah. Di tengarai hubungan orang bau tanah dengan menantu pria sering berjalan adem ayem. yang sering jadi masalah, konon, saat pasangan suami istri tersebut harus tinggal di rumah orang bau tanah dari pihak suami. Hubungan menantu perempuan dengan mertuanya sering diwarnai perang hambar sesudah perang urat saraf.Memang tidak selalu demikian. Alhamdulillah-lah kalau anda termasuk yang tidak demikian. Namun bagaimana kalau ternyata anda sekeluarga termasuk yang mengalami hal yang sedemikian??
Dalam suatu kisah (nyata) ada seorang cowok berumur kurang lebih 25 tahun,
sedikit kutipan dongeng dari cowok tersebut : "Pada suatu hari terjadi kesalah pahaman antara istri dengan keluarga cowok tersebut, hingga alhasil istrinya pulang kerumah orang tuanya. sesudah insiden itu istrinya meminta untuk menyewa sebuah rumah sehingga sanggup tinggal sendiri, jauh dari tekanan pihak ketiga, atau tinggal di rumah orang bau tanah istri dengan syarat hubungan dengan keluarga tidak terputus. cowok itupun menyetujui seruan sang istri. Kemudian cowok tersebut memberikan kepada orang bau tanah kandungnya, akan tetapi orang bau tanah dari pihak lelaki tersebut menolaknya dan memaksa biar tetap tinggal bersama mereka. cowok tersebut merasa bingung, dan merasa berdosa sebab menolak tinggal bersama mereka dan lebih menentukan tinggal bersama istri di rumah ayahnya.
Baca: Lakukan hal Ini Jika Ingin Rumah Tangga Tetap harmonis
Baca: Kenapa perempuan Harus Betah tinggal Dirumah?
Bagaimana menyikapi problem tersebut?
Kasus menyerupai ini banyak timbul diantara keluarga seorang laki laki (disatu pihak) dan istrinya (dipihak lain). Seyogyanya seorang suami dalam menghadapi kasus menyerupai ini biar berusaha semampu mungkin untuk mendamaikan mereka (istri dan keluarganya), dan menegur dengan cara yang lebih bijaksana dan lembut, siapa saja diantara mereka yang telah berbuat zalim terhadap hak pihak lain, sehingga sanggup tercapai kembali kerukunan dan persatuan mereka, sebab persatuan dan kerukunan seluruhnya yaitu kebaikan. tapi jikalau tidak memungkinkan mendamaikan mereka dan memperbaiki hubungan diantara mereka, maka tidak mengapa jikalau keduanya tinggal di satu rumah yang terpisah dari keluarga. Bahkan cara menyerupai itu terkadang lebih baik dan berkhasiat untuk semua pihak, sehingga hilanglah perasaan sakit hati diantara mereka. Dan dalam kondisi menyerupai itu janganlah suami memutus hubungan silaturahim dengan keluarganya, suami tetap harus bekerjasama baik dengan mereka. dan lebih baik lagi jikalau rumah gres yang mereka berdua tempati itu akrab dengan rumah keluarga suami sehingga lebih gampang untuk berkunjung dan berkomunikasi. Jika suami tetap sanggup menjalankan kewajiban , baik kepada keluarga maupun kepada istrinya, dengan tinggal di rumah yang terpisah dari keluarga,
eksklusif memiliki rumah pribadi mungkin bukan sesuatu yang mudah, bahkan sekedar menyewa pun. Tidak selalu sebab faktor dana yang kadang teramat besar, tapi kadang orang bau tanah menginginkan anaknya yang gres saja menikah tetap tinggal serumah denganya bersama menantu. Seakan tak percaya dengan kemampuan sang anak untuk mandiri. Meski tidak jarang harapan tersebut yang sering menyebabkan campur tangan, berangkat dari rasa sayang dan ingin membantu.
Baca: Sesalah Salahnya Perempuan, Lelaki tak Berhak Membentak Bahkan Sampai Memukulnya
Kalau kemudian pasangan suami istri anyar tersebut tinggal di rumah orang bau tanah pihak istri tidak terlalu menjadi masalah. Di tengarai hubungan orang bau tanah dengan menantu pria sering berjalan adem ayem. yang sering jadi masalah, konon, saat pasangan suami istri tersebut harus tinggal di rumah orang bau tanah dari pihak suami. Hubungan menantu perempuan dengan mertuanya sering diwarnai perang hambar sesudah perang urat saraf.Memang tidak selalu demikian. Alhamdulillah-lah kalau anda termasuk yang tidak demikian. Namun bagaimana kalau ternyata anda sekeluarga termasuk yang mengalami hal yang sedemikian??
Dalam suatu kisah (nyata) ada seorang cowok berumur kurang lebih 25 tahun,
sedikit kutipan dongeng dari cowok tersebut : "Pada suatu hari terjadi kesalah pahaman antara istri dengan keluarga cowok tersebut, hingga alhasil istrinya pulang kerumah orang tuanya. sesudah insiden itu istrinya meminta untuk menyewa sebuah rumah sehingga sanggup tinggal sendiri, jauh dari tekanan pihak ketiga, atau tinggal di rumah orang bau tanah istri dengan syarat hubungan dengan keluarga tidak terputus. cowok itupun menyetujui seruan sang istri. Kemudian cowok tersebut memberikan kepada orang bau tanah kandungnya, akan tetapi orang bau tanah dari pihak lelaki tersebut menolaknya dan memaksa biar tetap tinggal bersama mereka. cowok tersebut merasa bingung, dan merasa berdosa sebab menolak tinggal bersama mereka dan lebih menentukan tinggal bersama istri di rumah ayahnya.
Baca: Lakukan hal Ini Jika Ingin Rumah Tangga Tetap harmonis
Baca: Kenapa perempuan Harus Betah tinggal Dirumah?
Bagaimana menyikapi problem tersebut?
Kasus menyerupai ini banyak timbul diantara keluarga seorang laki laki (disatu pihak) dan istrinya (dipihak lain). Seyogyanya seorang suami dalam menghadapi kasus menyerupai ini biar berusaha semampu mungkin untuk mendamaikan mereka (istri dan keluarganya), dan menegur dengan cara yang lebih bijaksana dan lembut, siapa saja diantara mereka yang telah berbuat zalim terhadap hak pihak lain, sehingga sanggup tercapai kembali kerukunan dan persatuan mereka, sebab persatuan dan kerukunan seluruhnya yaitu kebaikan. tapi jikalau tidak memungkinkan mendamaikan mereka dan memperbaiki hubungan diantara mereka, maka tidak mengapa jikalau keduanya tinggal di satu rumah yang terpisah dari keluarga. Bahkan cara menyerupai itu terkadang lebih baik dan berkhasiat untuk semua pihak, sehingga hilanglah perasaan sakit hati diantara mereka. Dan dalam kondisi menyerupai itu janganlah suami memutus hubungan silaturahim dengan keluarganya, suami tetap harus bekerjasama baik dengan mereka. dan lebih baik lagi jikalau rumah gres yang mereka berdua tempati itu akrab dengan rumah keluarga suami sehingga lebih gampang untuk berkunjung dan berkomunikasi. Jika suami tetap sanggup menjalankan kewajiban , baik kepada keluarga maupun kepada istrinya, dengan tinggal di rumah yang terpisah dari keluarga,
Baca: Sisi lain Dari Wanita yang hamil Diluar Nikah
Karena ternyata mustahil semua tinggal disatu kawasan yang sama, maka jalan ni lebih baik dan lebih utama
0 Response to "Kenapa Istri Enggan Tinggal Bersama Keluarga Suami?"
Post a Comment