Terima Atau Lepaskanlah Cinta Dengan Penuh Keridha'an
"Cinta tak bisa dinanti-nanti, ambilah ia dengan keberanian atau lepaskan ia dengan penuh keridhaan." -Ali bin Abi Thalib
Rasanya niscaya capek digantungin. Mencintai dalam kesendirian, dalam bisu dan angan. Menangis pilu, merengek pada Sang Ilahi. Wahai hati yang lara, janganlah kamu simpan terlalu lama. Ia hanya akan mengakar penuh duri yang setiap diingat hanya akan mengalirkan bulir-bulir kenestapaan dan karam dalam bayang-bayang lautan rindu. STOP! Cukup hingga disini!
Sembuhkan ia dengan keberanian memilih: mengambilnya atau.... melepaskannya.
Sebagaimana dongeng Ali bin Abi Thalib yang melepas Fatimah dengan penuh keridhaan ketika Abu Bakar tiba melamar Fatimah. Wanita mana yang sanggup melewatkan sobat Rasul yang begitu setia nan agung. Bahkan 10 sobat rasul yang dijamin masuk nirwana banyak diantaranya berIslam alasannya ialah Abu Bakar. Kecenderungan hati hanya Allah yang bisa memberikannya. Hingga kesannya pria sekaliber Abu Bakar DITOLAK.
Tak berhenti hingga disana. Setelah penolakan terhadap Abu Bakar, Umar bin Khattab maju untuk melamar. Perempuan mana yang bisa menolak Umar yang ketika dirinya lewat, setan pribadi bergidik takut sehingga menentukan jalan lain. Seorang pemimpin yang berhasil menyebarkam Islam ke 1/3 dunia. Cuma Fatimah yang mampu. Mau yang ngelamar sehebat apapun jikalau emang bukan jodoh ya udah.. selesai. Aqidah, men, aqidah! Jodoh itu wacana aqidah, yakin ga?
Itulah dongeng cinta Ali, yang pada kesannya hanya lamarannya yang DITERIMA. Setelah perjalanan panjang mengikhlaskan dan meridhakannya.
"Hatiku damai alasannya ialah mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku." (Umar Bin Khattab)
Jika belum siap, ikhlaskanlah. Jangan kamu rampok takdirNya lebih dulu dengan kesoktahuan diri bahwa ialah yang terbaik bagi sang jiwa. Hingga dosa mengalir disetiap genggamannya, disetiap pelukannya, disetiap memandanginya.
Jika belum siap, ikhlaskanlah. Hingga Allah pertemukan kembali dalam ikatan suci nan syahdu. Jika tidak, berarti Allah siapkan yang lain yang bisa menyejukkan mata dengan melihatnya. Menenangkan hati dengan tutur katanya. Menghangatkan jiwa ketika bersamanya.
Silahkan di share
Rasanya niscaya capek digantungin. Mencintai dalam kesendirian, dalam bisu dan angan. Menangis pilu, merengek pada Sang Ilahi. Wahai hati yang lara, janganlah kamu simpan terlalu lama. Ia hanya akan mengakar penuh duri yang setiap diingat hanya akan mengalirkan bulir-bulir kenestapaan dan karam dalam bayang-bayang lautan rindu. STOP! Cukup hingga disini!
Sebagaimana dongeng Ali bin Abi Thalib yang melepas Fatimah dengan penuh keridhaan ketika Abu Bakar tiba melamar Fatimah. Wanita mana yang sanggup melewatkan sobat Rasul yang begitu setia nan agung. Bahkan 10 sobat rasul yang dijamin masuk nirwana banyak diantaranya berIslam alasannya ialah Abu Bakar. Kecenderungan hati hanya Allah yang bisa memberikannya. Hingga kesannya pria sekaliber Abu Bakar DITOLAK.
Tak berhenti hingga disana. Setelah penolakan terhadap Abu Bakar, Umar bin Khattab maju untuk melamar. Perempuan mana yang bisa menolak Umar yang ketika dirinya lewat, setan pribadi bergidik takut sehingga menentukan jalan lain. Seorang pemimpin yang berhasil menyebarkam Islam ke 1/3 dunia. Cuma Fatimah yang mampu. Mau yang ngelamar sehebat apapun jikalau emang bukan jodoh ya udah.. selesai. Aqidah, men, aqidah! Jodoh itu wacana aqidah, yakin ga?
Itulah dongeng cinta Ali, yang pada kesannya hanya lamarannya yang DITERIMA. Setelah perjalanan panjang mengikhlaskan dan meridhakannya.
"Hatiku damai alasannya ialah mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku." (Umar Bin Khattab)
Jika belum siap, ikhlaskanlah. Jangan kamu rampok takdirNya lebih dulu dengan kesoktahuan diri bahwa ialah yang terbaik bagi sang jiwa. Hingga dosa mengalir disetiap genggamannya, disetiap pelukannya, disetiap memandanginya.
Jika belum siap, ikhlaskanlah. Hingga Allah pertemukan kembali dalam ikatan suci nan syahdu. Jika tidak, berarti Allah siapkan yang lain yang bisa menyejukkan mata dengan melihatnya. Menenangkan hati dengan tutur katanya. Menghangatkan jiwa ketika bersamanya.
Silahkan di share
0 Response to "Terima Atau Lepaskanlah Cinta Dengan Penuh Keridha'an"
Post a Comment