Ciri-Ciri Penyakit Ginjal Stadium Awal

 Ciri dan tanda-tanda sakit ginjal yang harus diwaspadai memang jarang diketahui Ciri-ciri Penyakit Ginjal Stadium Awal
Image Source: grid.id

Ciri dan tanda-tanda sakit ginjal yang harus diwaspadai memang jarang diketahui. Penyakit ginjal pada tahap awal biasanya tidak mempunyai tanda-tanda atau tanda-tanda gampang ditemui. Ya, ciri-ciri penyakit ginjal stadium awal sering tak disadari oleh pengidapnya karena gejalanya begitu ringan dan samar-samar. Padahal jikalau terus dibiarkan akan sangat berbahaya sekali.

Penyakit ginjal pada stadium awal memang sulit dideteksi dengan mudah. Namun gangguan ginjal pada tahap pertama sanggup diketahui melalui kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Penyakit ginjal tentu akan ditandai dengan banyak sekali ciri-ciri. Apabila dibiarkan sanggup menjadikan duduk masalah yang cukup berat hingga nantinya meningkat menjadi stadium akhir.

Bagaimana jikalau ginjal bermasalah dan tidak sanggup menyaring darah menyerupai biasanya? Maka dari itu, ketahui apa saja Bagaimana jikalau ginjal bermasalah dan tidak sanggup menyaring darah menyerupai biasanya? Ketahui apa saja ciri-ciri penyakit ginjal stadium awal?

Baca Juga:

Ciri-ciri penyakit ginjal stadium awal 

1. Praktis lelah

Ginjal melaksanakan fungsi penting tubuh menyerupai mengatur kandungan asam, kalium, dan kandungan garam. Penghapusan kotoran juga merupakan fungsi dari ginjal bersama dengan memproduksi vitamin D dan menyeimbangkan cairan tubuh. Ginjal juga menghasilkan hormon yang merangsang pembentukan sel-sel darah merah. Ketika fungsi ginjal ini mulai terganggu, maka tubuh pun akan gampang lelah dan lemas tidak menyerupai biasanya. Meskipun rasa lemah itu sering kali tidak terasa, terutama pada stadium awal.

2. Perubahan dalam buang air kecil

Biasanya tanda yang paling terang dari gangguan ginjal yaitu perubahan kebiasaan buang air kecil. Produksi urin yaitu fungsi ginjal yang utama dan karena itu, ketika ada perubahan besar seperti: urin lebih sedikit, buang air kecil lebih sering, perubahan warna, urin berbusa, bau, rasa sakit ketika berkemih, atau darah dalam urin, semua sanggup menunjukkan adanya duduk masalah pada ginjal.

3. Protein dalam urine

Kerusakan ginjal akan mengakibatkan protein dari darah bocor ke dalam urin, bersama dengan sel-sel darah. Kebocoran sanggup terjadi sangat minimal sehingga tidak menjadikan tanda-tanda berarti, namun jikalau berat sanggup mengakibatkan edema atau pembengkakan pada tubuh. Oleh karena itu, dianjurkan untuk melaksanakan investigasi tahunan, terutama pada orang yang mempunyai faktor lain yang sanggup berkontribusi pada penyakit ginjal menyerupai diabetes. Baca: Sindrom Nefrotik, si Ginjal Bocor

4. Retensi cairan (Edema)

Dampak dari bocornya protein darah, mengakibatkan cairan dalam pembuluh darah tidak sanggup dipertahankan. Sebagian cairan merembes ke luar dari pembuluh darahh dan masuk ke dalam jaringan. Akibatnya, terjadilah pembengkakan, yang paling sering pada kaki, perut, dan paru-paru yang mengakibatkan sesak nafas (terutama pada stadium lanjut).

5. Nyeri punggung bawah

Rasa sakit dari ginjal sanggup dirasakan sebagai nyeri punggung bawah, tepatnya di bawah tulang rusuk, atau bahkan menjalar hingga ke perut. Gejala lain yang harus diperhatikan selain sakit punggung bawah adalah: perubahan rasa makanan, rasa metalik di mulut, kehilangan nafsu makan, kesulitan untuk berpikir jernih, pusing, sakit kepala, kelelahan, dan kulit gatal atau ruam. Ingat, penyakit ginjal seringkali terdeteksi ketika kondisinya sudah lanjut dan menjadi sulit ditangani.

Padahal jikalau terdeteksi pada stadium awal, maka hasil penanganannya akan jauh lebih baik. Oleh karena itu, jangan remehkan setiap tanda-tanda dan ciri-ciri penyakit ginjal stadium awal di atas, dan jangan lupa untuk memeriksakan kesehatan secara rutin. Terutama bagi Anda yang berisiko tinggi, menyerupai pengidap diabetes, darah tinggi, dan lansia.

Bagaimana Memastikannya?

Selain melihat pengukuran GFR dan mengamati gejalanya, ada cara lain yang dilakukan untuk memilih diagnosis status penyakit ginjal, yakni dengan investigasi sebagai berikut:

  1. Ureum - Kreatinin, kadanya lebih tinggi dari kadar normal dalam darah
  2. Darah atau protein dalam urin
  3. Bukti kerusakan ginjal pada MRI, CT scan, ultrasound atau kontras X-ray
  4. Riwayat keluarga penyakit ginjal polikistik (PKD)

Bagaimana Mengobati Penyakit Ginjal Stadium Awal?

1. Makan masakan sehat

  • Sertakan banyak sekali biji-bijian, buah-buahan segar dan sayuran.
  • Pilih diet yang rendah lemak jenuh dan kolesterol.
  • Batasi asupan masakan olahan dan masakan tinggi gula dan garam natrium.
  • Pilih dan siapkan masakan yang rendah garam.
  • Bidik berat tubuh yang sehat, konsumsi kalori yang cukup dan sertakan acara fisik setiap hari.
  • Jaga asupan protein dalam tingkat yang sehat, menyerupai yang direkomendasikan oleh dokter Anda.
  • Konsumsi vitamin dan mineral menyerupai yang direkomendasikan oleh dokter.

2. Jaga tekanan darah pada tingkat yang sehat.

  • 125/75 untuk mereka yang menderita diabetes
  • 130/85 untuk non-diabetes dan non-proteinuria
  • 125/75 untuk non-diabetes dengan proteinuria

3. Jaga gula darah atau diabetes biar terkendali 

4. Lakukan investigasi rutin dengan dokter dan sertakan tes kreatinin serum untuk mengukur GFR 

5. Minum obat sesuai resep dokter 

6. Berolahraga secara teratur 

7. Berhentilah merokok

Nah itulah ciri ciri penyakit ginjal stadium awal yang sanggup Anda ketahui biar menambah wawasan ihwal penyakit ginjal ini. Selain menjaga kesehatan tubuh, Anda juga harus konsultasi dengan dokter.

Demikian ciri ciri penyakit ginjal stadium awal. Semoga bermanfaat.

0 Response to "Ciri-Ciri Penyakit Ginjal Stadium Awal"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel